Pages

Senin, 31 Desember 2012

Aku Untuk Diriku dan Untuk Orang Lain


Setelah beberapa hari berada di studiohanafi, aku mendapatkan banyak sekali pencerahan. Pencerahan tentang berbagai persoalan kesenian yang ada di daerahku. Meski kemudian aku memahami bahwa aku tidak akan bisa melakukan banyak hal. Namun, kesedian diri untuk berada dalam residensi ini menjadi sebuah ikatan untuk menjadi seorang agent of change.
Bertemu dengan banyak sekali orang-orang yang hebat seperti Aprizal Malna, Nukila Amal, Zen Hae, Hanfi, Bunda Dinda, Bandung Mawardi, Nono Anwar Makarim, Cok Sawitri dan banyak lagi orang-orang yang hebat dalam bidangnya, sepertinya menjadi sebuah  senjata yang ampuh dalam menangani masalah kesenian. Mereka datang ke studiohanafi juga dengan penuh harapan bahwa kami (peserta residensi) membawa angin yang baik bagi keberlangsungan proses kesenian di Kawasan Timur Indonesia.
Ini sama sekali bukan beban. Ini memang sebuah kewajiban bagi mereka yang memilih kesenian sebagi jalan hidup. Jika sebentar saja kita mau memejamkan mata dan menelaah kembali apa yang disampaikan para pemateri tersebut. Maka, yang keluar adalah kobaran api semangat.
Aku ingat ketika pertama kali aku sampai di studiohanafi. Hari pertama kami isi dengan perkenalan peserta dan staf MIC. Ketika tiba giliranku aku sampaikan bahwa “aku datang dengan harapan besar dari para penggeliat seni di daerahku. Aku datang dengan harapan bahwaketika aku kembali aku membawakan sesuatu bagi perubahan seni di daerahku”. AKu juga sempat katakana bahwa aku tidak berani pulang, karna takut harapan mereka tidak bisa aku penuhi.
Namun aku memang harus kembali. Aku ingat Bang Hanafi sempat bilang bahwa residensi ini tidak bisa menyelesaikan banyak persoalan kesenian. Namun bagiku, sebuah pilihan untuk mengadakan residensi ini merupakan batu loncatan untuk perubahan. Perubahan. Perubahan.
Kini, sampai saat ini. Dengan banyak hal yang aku dapatkan di residensi ini. Membentukku menjadi manusia yang penuh semangat. Sebelumnya, aku slalu berfikir bahwa aku bukan seorang pahlawan yang bisa mengubah jalan yang sudah terjadi saat ini. Tapi sekarang, sedikit ku sadari bahwa aku ternyata mampu merubah jalanku sendiri. dan aku punya peluang untuk merubah jalan setipa orang.
Ketika aku menulis ini, aku memiliki kesadaran dan keyakinan bahwa tulisan ini akan dibaca. Dan, bagi mereka yang sempat membaca tulisan ini, aku sampaikan. Percayalah… Bahwa tuhan mendengar do’a dan jeritan mu. Berjuanglah… sebab jalanmu engkau tentukan sendiri.
Bya: Muhammad Sibawaihi






1 komentar:

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More