Setelah beberapa hari berada di
studiohanafi, aku mendapatkan banyak sekali pencerahan. Pencerahan tentang
berbagai persoalan kesenian yang ada di daerahku. Meski kemudian aku memahami
bahwa aku tidak akan bisa melakukan banyak hal. Namun, kesedian diri untuk
berada dalam residensi ini menjadi sebuah ikatan untuk menjadi seorang agent of change.
Bertemu dengan banyak sekali
orang-orang yang hebat seperti Aprizal Malna, Nukila Amal, Zen Hae, Hanfi,
Bunda Dinda, Bandung Mawardi, Nono Anwar Makarim, Cok Sawitri dan banyak lagi
orang-orang yang hebat dalam bidangnya, sepertinya menjadi sebuah senjata yang ampuh dalam menangani masalah
kesenian. Mereka datang ke studiohanafi juga dengan penuh harapan bahwa kami
(peserta residensi) membawa angin yang baik bagi keberlangsungan proses
kesenian di Kawasan Timur Indonesia.
Ini sama sekali bukan beban. Ini
memang sebuah kewajiban bagi mereka yang memilih kesenian sebagi jalan hidup.
Jika sebentar saja kita mau memejamkan mata dan menelaah kembali apa yang
disampaikan para pemateri tersebut. Maka, yang keluar adalah kobaran api
semangat.
Aku ingat ketika pertama kali aku
sampai di studiohanafi. Hari pertama kami isi dengan perkenalan peserta dan
staf MIC. Ketika tiba giliranku aku sampaikan bahwa “aku datang dengan harapan
besar dari para penggeliat seni di daerahku. Aku datang dengan harapan
bahwaketika aku kembali aku membawakan sesuatu bagi perubahan seni di
daerahku”. AKu juga sempat katakana bahwa aku tidak berani pulang, karna takut
harapan mereka tidak bisa aku penuhi.
Namun aku memang harus kembali.
Aku ingat Bang Hanafi sempat bilang bahwa residensi ini tidak bisa
menyelesaikan banyak persoalan kesenian. Namun bagiku, sebuah pilihan untuk
mengadakan residensi ini merupakan batu loncatan untuk perubahan. Perubahan.
Perubahan.
Kini, sampai saat ini. Dengan
banyak hal yang aku dapatkan di residensi ini. Membentukku menjadi manusia yang
penuh semangat. Sebelumnya, aku slalu berfikir bahwa aku bukan seorang pahlawan
yang bisa mengubah jalan yang sudah terjadi saat ini. Tapi sekarang, sedikit ku
sadari bahwa aku ternyata mampu merubah jalanku sendiri. dan aku punya peluang
untuk merubah jalan setipa orang.
Ketika aku menulis ini, aku
memiliki kesadaran dan keyakinan bahwa tulisan ini akan dibaca. Dan, bagi
mereka yang sempat membaca tulisan ini, aku sampaikan. Percayalah… Bahwa tuhan
mendengar do’a dan jeritan mu. Berjuanglah… sebab jalanmu engkau tentukan
sendiri.
Bya: Muhammad Sibawaihi
1 komentar:
Posting Komentar